Mencari Istri Sholihah

Bagi laki-laki yang ingin segera menyempurnakan agamanya dengan menikah, jangan tergesa-gesa menentukan pilihan. Salah-salah bukannya mendapat barokah dari pernikahnya malah sebaliknya di timpa musibah. Untuk itu perlu direnungkan pesan Nabi SAW tentang ketentuan mencari seorang calon istri. Rasulullah saw bersabda “seorang wanita yang penuh barokah dan mendapat anugrah Allah adalah yang maharnya murah, mudah menikahinya dan baik akhlaknya. Namun sebaliknya, wanita yang celaka adalah yang mahal maharnya, sulit menikahinya, dan buruk akhlaknya.”

Jelas sudah bahwa rahasia keberkahan rumah tangga terdapat pada seorang istri. Istri yang sholihah akan mendatangkan barokah kepada suaminya. Rumah tangga akan menjadi tempat menyenangkan serta menentramkan. Sehingga baiti jannati pun akan tercipta.

Berdasarkan hadist di atas ada tiga ciri calon istri yang akan membawa keberkahan dalam rumah tangga. Pertama adalah yang murah maharnya. Wanita sederhana yang jauh dari sifat komersil, jika ia ridho dengan mahar murah, maka setelah menjadi istri akan selalu ridho mendapat nafkah dari suami. Ia tidak akan benyak menuntut dan bisa memahami kemampuan suami.

Kedua adalah yang mudah menikahinya. Wanita sholihah tidak akan mengulur-ngulur waktu ketika datang pinangan kepadanya. Bila hatinya sudah mantap terhadap pria yang datang meminang maka hamdalahpun cukup menjadi maharnya.

Ketiga dan yang paling utama adalah baik akhlaknya. Wanita berakhlak mulia laksana pelita, di manapun berada akan selalu memancarkan cahaya hidupnya. Menjadi penenang bagi sesama dan tentu saja bagi keluarga khususnya. Dan dari rahimnya akan terlahir putra-putri terbaik yang baik akhlaknya serta bermanfaat hidupnya.

Umar bin khotob pada masa kepemimpinannya pernah suatu malam keliling memeriksa keadaan rakyatnya. Ketika ia melewati sebuah tenda, maka terdengar ribut-ribut kecil dalam tenda. Rasa penasaran Umar menyeret langkahnya untuk mendekati sumber suara. Ternyata di dalam tenda tersebut ada seorang ibu yang sedang berdebat dengan putrinya.

Si ibu yang penjual susu memerintahkan putrinya agar mencampur susu yang akan dijual esok hari, “Campurlah susu itu dengan air!”. Namun anak gadisnya menyangkal, “sungguh amirul mukminin Umar RA telah melarang perbuatan itu, ibu.” Kemudian sang ibu menimpali. “Akan tetapi Umar tidak melihat kita sekarang.” Si anak gadis pun menjawab. “Seandainya Umar tidak melihat kita, maka Tuhan yang menciptakan Umar melihat kita.”

Setelah mendengar dialog tersebut, pagi hari Umar mengutus seseorang untuk melamar anak gadis tersebut. Dan anaknya yang beruntung mendapatkan gadis berakhlak mulia tersebut adalah Ashim. Dari pernikahan ini terlahir seorang putrid yang dinikahi oleh Abdul Aziz bin Marwan. Pernikahan mereka diberkati dengan lahirnya seorang putra luar biasa bernama Umar bin Abdul Aziz yang menjadi buah bibir sepanjang masa, bahkan oleh sebagian ahli sejarah dianggap sebagai khalifah ke lima setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib.

Demikianlah umar mencontohkan bagaimana mencari seorang istri bagi anaknya, sekalipun putri seorang penjual susu tapi jika berakhlak mulia maka lebih baik dari pada putri orang terhormat yang akhlaknya masih tanda tanya.

Jika proses awal mencari calon istri telah benar, maka kehidupan rumah tangga seorang pria akan harmonis, ia bisa menjadi pria paling bahagia, hidup di penuhi barokah dan mendapatkan kesempurnaan takwa. Rasulullah saw bersabda, “Akan lebih sempurna ketakwaan seorang mu’min jika mempunyai seorang istri yang sholihah; jika diperintah suaminya ia patuh, jika di pandang membuat suaminya merasa senang, jika suaminya bersumpah membuatnya merasa adil, jika suaminya pergi ia akan menjaga dirinya dan harta suaminya.”

Satu lagi catatan bagi para pencari istri, jangan memilih istri hanya dari kecantikannya saja atau karena harta kedua orang tuanya. Sesungguhnya yang demikian itu tidaklah akan mendatangkan barokah.

Wanita cantik terkadang sering membantah suaminya karena ia merasa dengan kecantikan bisa menaklukkan hati suami. Suami tidak akan tega berlaku keras kepadanya karena suami akan merasa takut bila istrinya yang cantik meninggalkannya.

Wanita kaya sering bertingkah, bila belanja tidak cukup ke pasar, levelnya shopping ke super market atau mall. Wanita kaya susah dibawa hidup sederhana karena sudah terbiasa hidup mewah. Sebagai mana Rosullulah bersabda, ”Janganlah engkau menikahi wanita karena kecantikanya, barangkali kecantikanya menyebabkan ia suka membantah. Dan janganlah engkau pula menikahi wanita karena hartanya, barangkali hartanya menyebabkan ia melampaui batas. Namun menikahlah yang memiliki (komitmen) agama………….…(HR ibnu majah).

Leave a comment

3 Comments

  1. Reblogged this on JoeYusuf.com.

    Reply
  2. Thanks’ 😀

    Reply
  3. vivi

     /  January 13, 2014

    hai..aku Vivi.aku 37 tahun,janda beranak 1.aku pengusaha.yaa…walaupun belum jadi
    milyuner,banyak orang bilang aku janda kaya.aku mencari seorang pria baik2 untuk dijadikan
    suami.apapun keadaannya aku terima dengan ikhlas,asalkan dia setia,mencintai aku dan
    menyayangi anaku.bila ada pria yang serius,hubungi aku di nomor hape 089606567271.dan
    tanda dari orang yang serius adalah langsung menelepon,tidak smsan kaya anak muda.

    Reply

Leave a reply to vivi Cancel reply